BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 15 Januari 2011

pengen ngakak

Hari ini hari minggu, saya putuskan untuk tidak balik ke Semarang. Padahal sebelumnya saya berniat untuk mengunjungi Koren Days di kampus saya. Tetapi saya mengurungkan niat itu, karena tugas report novel “tess d’ubervilles” telah menunggu. Begitu pun dengan tugas ELT a.k.a English Language Teaching yang membuat bingung seluruh jagad anak-anak non skripsi seperti saya, hhehee
Siang ini seharusnya saya mengerjakan paper “tess d’ubervilles”. Tetapi entah kenapa karena suatu kejadian yang menyangkut hidup saya dan sekaligus membuat sakit hati, perasaan saya menjadi malas dan tidak semangat lagi. Bukannya tidak semangat sih, tapi menunda sebentar (sama aja ya?) ☺


Suatu kali seorang sahabat sekaligus kakak bagi saya pernah mengirim sms seperti ini “ Terkadang proses menuju kedewasaan memang menyakitkan”. Saya sangat menyadari itu dan memang betul. Dan sekarang saya merasakannya. Menyakitkan!!! Lalu apakah dengan menyakitkan itu saya jadi putus asa?? Oh jangan sampai. Tetapi kemudian saya berpikir, apakah betul seorang wanita lebih dewasa dibanding dengan para pria. Belum tentu juga kan??


Tapi aneh, kenapa di hidup saya yang sudah berkepala dua ini sering kali menjumpai para pria yang bertindak sangat tidak dewasa dan bijaksana. Oh yaa??? Betul dan saya tidak bohong. Mereka tentunya umurnya jauh di atas saya.
Saya berpikir lagi, manjakah mereka?? Bisa juga. Ah masa sudah gede segitu manja sih? Yup!! Tapi itulah dia dan mereka. Entah kenapa saya sangat sakit hati dengan kata-kata seorang pria itu. Menggunakan mulutnya dengan sangat tidak bijak. Sungguh kasihan mulut pria itu, sudah dipaksa untuk bicara tidak baik, eh ngomongnya pakai emosi lagi. Hadeuuuh, sabar ya mulut. Sungguh suatu saat nanti engkau akan bicara tentang kebenaran kepadanya.
Sebagai orang yang usianya di bawah pria itu, saya tentunya bukan membalas apa yang dia katakan. Walaupun jauh di lubuk hati yang ter ter dalam ingin rasanya saya merobek-robek mulut pria itu. Hmm .. Tapi berpikir jauh lagi, kasihan juga ini orang. Mungkin mulutnya belum pernah disekolahin, apa karena pria itu tidak tahu dimana tempat bagus untuk menyekolahkan mulutnya ya?? Ckckckck .. lucu.


Tetapi begitulah realitanya. Saya terdiam, sedikit menitikkan airmata. Hancur memang hati saya, padahal selama ini saya tidak pernah berkata seperti itu kepadanya. Dia orang yang harusnya melindungi saya malah sangat sangat tidak menunjukkan kedewasaan. Itulah hidup, kadang diatas kadang dibawah. Tidak ada untungnya juga saya bersikap seperti dia, lalu apa bedanya saya dengan dia??


Memang saya sangat tidak suka menunjukkan emosi saya secara membabi buta. Amarah yang meledak-ledak. Wah kalau kaya gini bisa ngalahin ledakannya si hijau ya? LOL. Kemudian saya berpikir, biarlah kamu wahai seorang pria yang katanya “ganteng dan tampan” berkata seperti itu kepada saya. Suatu saat nanti kamu akan merasakan akibat dari apa yang kamu katakan. Rasain deh lu!! Apa gunanya kegantengan dan ketampanan kamu kalau penggunaannya tidak sesuai dengan norma adat dan budaya ( halaaaaah). Lagian “tampan dan ganteng” itu saya tulis dengan tanda kutip, hhahaa. Dasaaar, aslinya sih ga ganteng.


Okelah orang mungkin saja dengan sangat mudah menggunakan mulutnya untuk mengkritik kelemahan orang lain, apalagi kalau menyangkut soal fisik seseorang. Hmm .. suatu saat nanti saat dunianya berada di bawah dan dia mengalami apa yang orang lain alami, lalu apa yang dia rasakan? Nangis? Dasar bencing, eh bencong ding ☺. Menyesal?? Mungkin iya. Penyesalan memang selalu di akhir. Ingat ya bro, Allah tidak tidur. Bukan nyumpahin sih, tapi sekedar ngingetin aja. Allah Maha Membolak-balikkan. Kamu wahai pria “tampan” kelihatannya lupa dengan siapa kamu sebenarnya. Kamu hanya seupil manusia, kecil dan tidak berguna. Semoga kamu cepat sadar dari perilaku burukmu. Nyusahin hidup orang saja.

0 komentar: